ILUSTRASI
Pernah kita mengamati cara terbang angsa...?
Bila musim berganti, biasanya
kawanan angsa akan berpindah tempat secara berkelompok. Mereka terbang mencari
tempat persinggahan yang baru.
Pada
saat kawanan angsa itu mengudara, mereka akan membentuk huruf "V".
Mengapa demikian...? Ternyata, ketika mereka bersama sama mengepakkan sayapnya,
maka angsa yang dibelakang akan terangkat sehingga seluruh kawanan akan terbang
lebih cepat jika dibandingkan mereka terbang sendirian. Bahkan kebersamaan
mereka memperingan daya terbang mereka hingga 71%. Apabila seekor angsa mulai meninggalkan
formasi, ia akan kehilangan kecepatan daya terbangnya sehingga ia tersadar
untuk segera kembali ke formasi semula. Ia selalu dipengaruhi dan disemangati
oleh angsa angsa lainnya yang ada didepannya.
Ketika
pemimpin kawanan angsa terdepan itu mulai lelah, ia akan berputar kebelakang
dan seekor angsa lainnya maju menggantikan dan mengambil alih pimpinan sehingga
perjalanan mereka tetap terjaga dengan baik. Angsa yang dibelakangpun memiliki
peran yang penting. Mereka memberi tanda dengan memberi suara
"klakson" bagi angsa didepannya untuk memberi semangat angsa-angsa
lainnya yang ada didepan sehingga mereka pun dapat mempertahankan kecepatannya.
Ada
kalanya perjalanan merek tidak mulus. Mungkin tertembak oleh pemburu atau sakit
ditengah penerbangan sehingga seekor angsa kemudian terpaksa meninggalkan untuk
menopang dan melindunginya sampai mendarat. Mereka akan menungguinya sampai
angsa yang lemah tersebut bisa sembuh.
Namun bila ternyata sang angsa kemudian mati, makan rekannya baru segera pergi bergabung dengan kawanan berikutnya untuk melanjutkan perjalanan.
Apa
yang bisa kita petik dari pelajaran angsa ini...?
1.
Orang yang memiliki rasa kebersamaan mampu
sampai ke tujuan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Hal ini terjadi karena
mereka mendapat dukungan dari yang lain.
2.
Sebuah
beban pekerjaan atau perjalanan seberat apapun tidak akan menekan bila
ditanggung bersama atau secara bergiliran. Beban pasti akan terangkat dan jalan
pasti akan terlampaui.
3.
Orang yang memiliki
kesetiakawanan tidak akan merasa rugi dan kesepian. Ia justru memiliki peran
yang berarti bagi pihak lain sekaligus tidak ditinggalkan oleh lingkungannya.
PEMAKNAAN AYAT
Musa
sebagai pemimpin bangsa Israel dalam perjalanan menuju tanah Kanaan terpanggil
untuk memberikan persiapan supaya umat Israel memiliki bekal dalam perjalanan
yang akan dilalui menuju tanah Kanaan. Sebagai pemimpin Musa tahu betul
bagaimana karakter umat Isral yang dipimpinnya. Mereka adalah umat yang suka
mengeluh, hidup seenaknya dan berbagai karakter buruk lainnya. Bertahun-tahun
Musa bersama umat Israel sehingga Musa tahu persis bagaimana karakter mereka.
Musa sadar betul bahwa dirinya tidak akan mampu seorang diri dalam memikul
tanggung jawab, terlebih ketika umat Israel sudah sangat banyak seperti
bintang-bintang di langit. Ia mengajak umat Israel untuk mengambil bagian dalam
memikul tanggung jawab.
Umat
yang banyak tersebut perlu diorganisir supaya lebih tertata. Itulah sebabnya
Musa mencoba untuk membuat kepemimpinan berjenjang yang memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam ranah wilayah yang berbeda-beda. Mereka memiliki wewenang
dalam bertanggungjawab atas kelangsungan kehidupan umat yang dipimpinnya. Namun
perlu diingat bahwa masing-masing pemimpin yang bertanggung jawab atas ranah
dan wilayahnya memiliki kaitan dengan pemimpin dalam ranah dan wilayah yang
lain. Artinya semua bangsa Israel memiliki relasi sebagai bangsa yang utuh.
Mereka diharapkan saling melengkapi, saling menolong dalam setiap hal yang
terjadi dalam kehidupan atau perjalanan mereka nantinya. Kepemimpinan yang ada
didasarkan pada beberapa syarat: bijaksana, berakal budi, berpengalaman, tegas,
peduli, jujur, dalam iman. Dengan demikian, pemimpin akan mampu menjalankan
tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik.
APLIKASI
Bacaan
ini mengingatkan kembali kepada kita, bahwa kita ini sedang berada dalam
perjalanan ziarah iman menuju ke “Kanaan”. Pidato Musa yang disampaikan kepada
bangsa Israel sebelum mereka menuju Kanaan menjadi bekal bagi kita untuk
melanjutkan perjalanan hidup. Tanggung jawab atas pertumbuhan dan perkembangan
gerejaNya ini terletak pada semua warga gereja termasuk di dalamnya Majelis
Gereja. Secara organisasi memang diperlukan pemimpin, namun demikian perlu
disadari bahwa mengemban tanggung jawab dan meneguhkan kebersamaan harus
dilakukan oleh setiap warga gereja.
Meneguhkan Kebersamaan dalam Mengemban Tanggung
Jawab dapat terwujud jikalau terdapat semangat dan upaya bekerjasama dan
bersama-sama, bahu membahu melalui kiprah pelayanan di bidang
masing-masing. Oleh karena itu, marilah
kita bersama-sama untuk terus meneguhkan komitmen kebersamaan dalam
melaksanakan tugas tanggung jawab yang Tuhan diberikan.






0 komentar:
Posting Komentar